Tanaman karnivora merupakan tanaman yang mendapatkan nutrisi dari serangga maupun hewan yang dapat mereka tangkap. Tanaman jenis ini memiliki alat untuk menangkap mangsanya. Di Indonesia lebih populer terhadap Dionaea, Nephentes dan Drosera. Tanaman-tanaman ini biasanya tumbuh di daerah yang minim akan nutrisi pada tanahnya sehingga mereka mengandalkan nutrisi dari mangsanya dan juga sinar matahari sebagai sumber energi.
Dionaea
Dionaea atau biasa disebut sebagai Venus Flytrap memiliki ujung
daun yang memiliki gigi-gigi yang berguna untuk memerangkap mangsanya.
Di dalam mulut daunnya terdapat suatu sensor yang berupa bulu-bulu
halus. Apabila terdapat serangga yang masuk dan mengenai bulu halus
tersebut, maka mulutnya akan langsung tertutup rapat. Setelah itu akan
keluar enzim untuk mencerna serangga tersebut. Setelah selesai mencerna maka daunnya akan membuka kembali. Note : tanaman ini menggenggam lebih cepat dari tangan manusia.
Nepenthes
Nepenthes atau biasa disebut sebagai Kantung Semar memiliki ujung
daun yang berbentuk kantung yang berguna untuk memerangkap mangsanya.
Di dalam mulut daunnya mengeluarkan suatu cairan berupa nektar yang akan menarik serangga untuk masuk kedalam mulutnya. Apabila terdapat serangga yang masuk, maka mulutnya akan langsung tertutup rapat. Setelah itu akan
keluar enzim untuk mencerna serangga tersebut. Setelah selesai mencerna maka daunnya akan membuka kembali.
Drosera
Drosera atau biasa disebut sebagai Sundew memiliki daun yang terdapat jarum-jarum yang ujungnya terdapat suatu cairan yang berfungsi sebagai lem agar dapat memerangkap mangsanya.
Saat terdapat serangga maka daunnya akan melipat. Setelah
itu akan
keluar enzim untuk mencerna serangga tersebut. Setelah selesai mencerna maka daunnya akan membuka kembali. Note : tanaman ini memiliki lem terkuat di dunia.
No comments:
Post a Comment